Mengenal Hidroponik Lebih Dalam

MACAM-MACAM TEKNIK HIDROPONIK


          Hidroponik sendiri dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu sistem aktif dan sistem pasif. Hidroponik sistem aktif yaitu dimana larutan air beserta nutrisi dibuat bergerak dan bersirkulasi dengan menggunakan pompa air. Contohnya DFT (Deep Flow Technique), NFT (Nutrient Film Technique), dan Aeroponik. Sedangkan hidroponik sistem pasif yaitu larutan kaya nutrisi yang diserap oleh medium dan diteruskan ke akar tanaman tanpa tersirkulasi. Contohnya Wick (Sumbu). Ada enam teknik penanaman yang dapat Anda gunakan dalam hidroponik. Keenam teknik ini memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Untuk memilih teknik yang sesuai dengan minat Anda, berikut ini penjelasan mengenai keenam teknik berkebun hidroponik. 




 1.    Wicksystem 
   merupakan teknik yang paling sederhana dan populer digunakan oleh para pemula. Sistem ini termasuk pasif dan nutrisi mengalir ke dalam media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan sejenis sumbu. Wick sistem hidroponik bekerja dengan baik untuk tanaman dan tumbuhan kecil. Sistem hidroponik ini tidak bekerja dengan baik untuk tanaman yang membutuhkan banyak air.

2.    Ebb & Flow System
   Sebuah media tumbuh ditempatkan di dalam sebuah wadah yang kemudian diisi oleh larutan nutrisi. Kemudian nutrisi dikembalikan ke dalam penampungan, dan begitu seterusnya. Sistem ini memerlukan pompa yang dikoneksikan ke timer. Pastikan Anda menggunakan wadah yang cukup besar dan atur jarak antar tanaman agar pertumbuhan tanaman tidak saling mengganggu.

3.    Aeroponic System 
    Kecanggihan sistem ini memungkinkan Anda memperoleh hasil yang baik dan tercepat dibandingkan sistem hidroponik lainnya. Hal ini disebabkan oleh larutan nutrisi yang diberikan berbentuk kabut langsung masuk ke akar, sehingga tanaman lebih mudah menyerap nutrisi yang banyak mengandung oksigen.

4.    Sistem tetes (drip system) 
   merupakan cara yang populer yang digunakan dalam berkebun hidroponik. Sistem ini menggunakan timer mengontrol pompa, sehingga pada saat pompa dihidupkan, pompa akan meneteskan nutrisi ke masing-masing tanaman.

5.    NFT (Nutrient Film Technique)System 
   merupakan cara yang paling populer dalam istilah hidroponik. Konsepnya sederhana dengan menempatkan tanaman dalam sebuah wadah atau tabung dimana akarnya dibiarkan menggantung dalam larutan nutrisi. Sistem ini dapat terus menerus mengalirkan nutrisi yang terlarut dalam air sehingga tidak memerlukan timer untuk pompanya. NFT cocok diterapkan pada jenis tanaman berdaun seperti selada.

6.    Water Culture System
     Dalam sistem hidroponik ini, akar tanaman yang tersuspensi dalam air yang kaya nutrisi dan udara diberikan langsung ke akar. Tanaman dapat ditempatkan di rakit dan mengapung di air nutrisi juga. Dengan sistem hidroponik ini, akar tanaman terendam dalam air dan udara diberikan kepada akar tanaman melalui pompa akuarium dan diffuser udara. Semakin gelembung yang lebih baik, tanaman akar akan tumbuh dengan cepat untuk mengambil air nutrisi.




Teknik Sederhana Bercocok Tanam Sayuran Hidroponik


      Alat dan bahan yang diperlukan: 



  • Hidroponik kit untuk bercocok tanam, dapat dibuat dari paralon
  • Media tanam Rockwool. Rockwool terbuat dari batuan volcanic yang di panaskan sedemikian rupa sehingga akhirnya terbentuk serat-serat. Media ini steril dari sumber hama, penyakit dan gulma

      Cara membuat :


  • Benih sayur. Berbagai jenis sayuran daun dapat di tanam dengan teknologi ini. Misalnya kangkung, selada, pakcoy, caisim dan sebagainya.
  • Beri nutrisi hidroponik karena pada system hidroponik, tanaman mendapatkan unsur hara dari larutan, maka larutan tersebut harus mengandung nutrisi.
  • Semaikan benih ke media yang sudah disiapkan. Pilih benih yang berisi. Gunakan pinset. Benamkan benih ke media sedalam kira-kira 2-5 mm
  • Benih yang sudah disemai disiram sampai media tanam menjadi basah. Gunakan air bersih, belum menggunakan pupuk.
  • Tutup kit dengan plastic selama 3-5 hari. Tujuannya agar media jadi lembab dan selalu hangat sehingga perkecambahan akan mudah. Benih akan berkecambah setelah 3-5 hari. Isi hidroponik kit dengan larutan nutrisi sampai menyentuh bagian bawah dari media tanam. Hidroponik kit harus diletakan pada tempat yang datar, mendapat sinar matahari dan sebaiknya tidak kena hujan. Apabila nutrisi berkurang, tambahkan lagi larutan nutrisi. Setelah 30 hari, sayuran bisa dipanen, tergantung jenis sayuran dan sinar matahari. Teknik ini sangat minim pemeliharaan.

Komentar