Hidroponik Selada

Tanaman selada diduga berasal dari Asia Barat. Berawal dari kawasan Asia Barat dan Amerika, tanaman ini kemudian meluas ke berbagai Negara. Daerah penyebaran tanaman selada di antaranya Karibia, Malaysia, Afrika Timur, Tengah dan Barat, serta Filipina.

Jenis yang banyak diusahakan di dataran rendah ialah selada keriting. Selada keriting atau selada daun lebih enak dimakan mentah. Varietas selada daun yang baik antara lain New York, Imperial, Great Lakes, dan Pennlake. Tanaman selada sudah dikenal baik dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Selada salah satu sayuran yang mempunyai nilai komersial dan prospek yang cukup baik. Ditinjau dari aspek klimatologis, aspek teknis, ekonomis dan bisnis, selada layak diusahakan untuk memenuhi permintaan konsumen yang cukup tinggi dan peluang pasar internasional yang cukup besar (ekspor).

Pada periode tahun 1984-1988 (Januari-Juni), Indonesia mengimpor selada sebanyak 4.765 kg senilai US $ 9.781 atau rata-rata 953 kg senilai US $ 1.956,2 per tahun. Permintaan selada antara lain berasal dari warung masakan cepat saji, pasar swalayan, restoran-restoran, hotel-hotel serta konsumen luar negeri yang menetap di Indonesia, tidak terkecuali pasar internasional. Jumlah kebutuhan selada di Indonesia setiap tahunnya akan semakin bertambah melihat pertumbuhan penduduk saat ini yang semakin bertambah setiap tahunnya. Di Negara Indonesia komoditas sayuran khususnya selada akan menjadi prospek yang direkomendasikan apabila dilihat dari kebutuhan dan peluang pasar.

Daun selada kaya akan antioksidan seperti betakarotin, folat dan lutein serta mengandung indol yang berkhasiat melindungi tubuh dari serangan kanker. Kandungan serat alaminya dapat menjaga kesehatan organ-organ pencernaan. Keragaman zat kimia bermanfaat yang dikandungnya menjadikan selada tanaman multikhasiat. Selada juga dapat berfungsi sebagai obat pembersih darah, mengatasi batuk, radang kulit, sulit tidur serta gangguan wasir.

Selada umumnya dimakan mentah, dibuat salad atau disajikan dalam berbagai bentuk masakan Eropa maupun Cina. Jarang sekali selada disayur masak, karena rasanya menjadi kurang enak. Selada mengandung gizi cukup tinggi terutama sumber mineral. Kandungan zat gizi cukup tinggi terutama sumber mineral. Kandungan zat gizi dalam 100 g selada antara lain kalori 15,00 kal, protein 1,20 g, lemak 0,2 g, karbohidrat 2,9 g, Ca 22,00 mg, P 25 mg, Fe 0,5 mg, vitamin A 540 SI, vitamin B 0,04 mg, dan air 94,80 g.

Selada Keriting Hijau
Selada Devil Ear
Selda Green Butterhead


Sumber: link

Komentar